Grup idola JKT48 sudah berdaya tarik tinggi, bahkan sebelum debut resmi mereka setahun lalu, tepatnya pada 3 November 2012.
Tidak lain karena embel-embel AKB48 -- grup idola asal Jepang yang popularitasnya telah lintas benua -- yang sedikit-banyak memudahkan penerimaan orang-orang terhadap grup yang kini punya generasi kedua. Penggemar fanatik AKB48 di Indonesia langsung bersiap dengan kehadiran mereka. Begitu pun media, termasuk Bintang.
Malah saking tingginya perhatian kami -- yang ditandai dengan banyaknya tulisan mengenai grup yang dibidani produser andal Yasushi Akimoto ini -- Bintang sampai diwawancarai Nippon TV tentang popularitas dan peluang JKT48 di masa mendatang. Saat itu, akhir Mei 2012, kami berani membuat prediksi, grup idola ini akan menjadi besar! Bukan lagi karena nama AKB48 atau banyaknya jumlah anggota, melainkan berkat kecantikan, kesegaran, dan energi para gadis remaja yang begitu khas dari mereka.
Prediksi kami tidak meleset. Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, grup idola yang dimotori Melody dan kawan-kawan menorehkan pencapaian-pencapaian yang luar biasa. Punya teater sendiri yang menggelar pertunjukan setiap hari dan selalu penuh, lalu tampil di panggung sebesar dan semegah Tokyo Dome! JKT48 juga membintangi banyak iklan, sekaligus melariskan jualannya.
Seorang wakil produk minuman isotonik yang mereka bintangi memberi kesaksian, citra produk dan penjualan meningkat secara signifikan sejak JKT48 menjadi bintang iklannya. “Besar kemungkinan akan pakai mereka terus (sebagai bintang iklan),” ujar Andina Ayu Mutya, Head of Above the Line Section Pocari Sweat Indonesia, Agustus silam. Ucapannya terbukti dengan dirilisnya iklan Pocari versi “Love Letter” baru-baru ini.
Maka tidak salah kami memasukkan JKT48 sebagai salah satu Bintang Paling Berkilau 2012. Stella, Kinal, dan Sendy, yang mewakili JKT48 dalam sesi wawancara bersama kami usai pertunjukan teater pada 28 September, mengungkapkan kegembiraan mendapat penghargaan sebagai yang berkilau di tahun ini dari Bintang. “Senang banget, umur kami belum satu tahun (saat diwawancara), tapi sudah bisa mendapat penghargaan ini,” ungkap Kinal antusias.
“Perjuangan kami selama ini tidak sia-sia. Kami sangat menghargai Tabloid Bintang yang mau memberikan penghargaan ini kepada kami. Tanpa penggemar dan juga media, kami bukan apa-apa,” imbuh Sendy serius. “Sebagai personel JKT48, saya benar-benar bangga,” Stella menimpali.
Stella menceritakan pengalaman manggung pertama mereka, yang hanya ditonton segelintir orang. “Saya ingat, yang menonton waktu itu bisa dihitung dengan jari,” kenang Stella. “Sampai akhirnya kami punya teater sendiri dan berkesempatan tampil di Tokyo Dome, luar biasa sekali,” lanjutnya. “Saya, sempat dikira mengaku-ngaku anggota JKT48 di sekolah. Paling-paling cuma mirip atau 'kloning’. Tapi, sekarang mereka tahu saya benar-benar anggota JKT48 dan ikut bangga, hahaha,” Kinal mengenang prosesnya meraih popularitas.
Lain lagi dengan Sendy, yang sampai kini sering terheran-heran melihat banyak orang rela memakai ikat kepala atau mengenakan name tag dengan potret dirinya. “Kami yang bukan siapa-siapa ini, bisa diperlakukan seperti itu, ya benar-benar takjub.” Ah, sekarang dan ke depannya, kalian jelas “sesuatu”. Semangat!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar